masukkan script iklan disini
Manakarraframe, Polres Polman – Unit Identifikasi Satuan Reserse Polres Polman dibantu Piket gabungan Pungsi Polres Polman dan Polsek Tinambung melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara ( TKP ) lokasi penemuan Wanita gantung diri di Desa Pambusuang Kecamatan Balanipa Kabupaten Polman. Kamis (27/1/2022).
Sebelum dilakukan olah TKP terlebih dahulu anggota Polsek yaitu Ps. Kanit Reskrim Polsek Tinambung Bripka Firmansyah didampingi Ka SPKT II Polsek Tinambung Bripka M. Robby mendatangi TKP bersama Personel Piket Gabungan Fungsi Polres Polman yang dipimpin oleh Ka. SPKT III Ipda Gidion G. melakukan olah TKP dengan beberapa urutan melalui penomoran.
Kapolres Polman AKBP Agung Budi Leksono, SH,. S.IK,. M.Pd melalui Ka SPKT III Ipda Gidion Geradus mengatakan sebuah kasus seperti gantung diri membutuhkan TIM Unit Identifikasi.
“Identifikasi yang dilakukan ini sebagai garda terdepan dalam kegiatan olah tempat kejadian perkara dalam satuan reskrim/Polisi Reserse guna proses pengungkapan suatu tindak pidana melalui kegiatan identifikasi,” ujar Gidion.
Identifikasi saat ini, lanjutnya, kita kenal dengan INAFIS yang merupakan singkatan dari Indonesia Automatic Finger Print Identification System atau Identifikasi TKP (Tempat Kejadian Perkara).
“Tugas dibagian ini memerlukan kejelian dan ketelitian terhadap barang bukti yang ada di TKP, mana barang bukti yang ada kaitannya dengan kejadian di lokasi,sekecil apapun barang bukti yang ada di lokasi TKP sangat penting dalam proses pengungkapan” ucap Gidion.
Sementara itu, tim unit identifikasi melakukan olah TKP terhadap kasus gantung diri wanita asal Desa Pambusuang, Kecamatan Balanipa, KabupatenPolman yang ditemukan tewas gantung diri.
Wanita yang diidentifikasi berinisial S (34) Pekerjaan IRT, Alamat Desa Pambusuang, Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polman. yang ditemukan tergantung di ruang keluarga dengan seutas tali nilom berwarna biru.
Informasi dari Pihak keluarga yang identitas nya tidak ingin dipublikasikan, bahwa diduga korban memiliki beban pikiran dan beban ekonomi dimana suaminya hanya seorang nelayan yang sudah beberapa hari melaut dan belum pulang pulang. Ujarnya.
Atas kejadian tersebut pihak keluarga Korban menolak untuk dilakukan autopsi dan menerima kejadian tersebut sebagai Musibah.